Thursday, August 27, 2009

sibuk.....apa sok sibuk ya gw. ngerjain program ramadhan yang judulnya Mukjizat Sodaqoh. bikin 30 episode. buanyak khan...

belom bikin rekonnya...

gak lain karena ini adalah program stripping selama bulan ramadhan.

Wednesday, August 19, 2009

yah.. kejadian lagi deh. teman ya teman. kalau sudah menikah dan punya pacar, teman ditinggal begitu aja. ya kayak sampah jadinya. bila kemaren butuh, gw temenin. terus sekarang gw butuh, lo sibuk sendiri. hmmm harus bagaimana ya menghadapinya. guondok juga.

Tuesday, August 18, 2009

MYRNA RIZAL

Umur wanita yang satu ini baru menginjak 42 tahun. Seorang ibu dari 3 orang anak. Memakai jilbab dan berparas lumayan cantik. Saya baru saja mengenalnya tadi siang. Kebetulan, beliau menjadi narasumber saya di program a la ramadhan Mukjizat sodaqoh.

Tak disangka, dibalik wajah sumringah dan riang, Myrna, sang ibu tadi memiliki pengalaman cukup dramatis. 18 tahun lalu, saat anak pertamanya lahir seharusnya menjadi saat-saat yang menyenangkan bagi ibu baru ini. Tapi takdir berkata lain. Selang 20 bulan sang anak tumbuh, barulah myrna mengetahui ada yang janggal dari si bocah. ya.. ternyata adhit, menderita tuna rungu sekaligus autis. "serasa dunia gelap" demikian myrna menggambarkan keadaannya saat ia tahu adhit menderita kelainan.

Berbagai pengobatan telah dicobanya. Mulai medis, hingga paranormal. Namun kesembuhan adhit tak kunjung datang. 9 tahun kemudian, harapan baru myrna muncul kembali. Myrna hamil anak kedua. Sebagai seorang ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus, ia jelas punya harapan agar anak keduanya lahir normal.

Lagi-lagi Myrna harus dihadapkan dengan sebuah ujian. Selang 2 tahun kelahiran raihan, anak kedua mereka, myrna baru mengetahui raihan menderita autisme.

Depresi dan stress melanda myrna. Kehampaan diantara keramaian... dan berbagai gejala penyakit psikis ia alami. Hingga tekanan jiwa ini membawanya pada penyakit fisik. Mag dan sakit di jantungnya memaksanya untuk masuk ke UGD berkali-kali.

Namun, ditengah keterpurukan myrna, ia sadar. ia tak boleh selamanya seperti ini. Dengan dibantu sang kakak yang berprofesi sebagai psikolog, berangsur angsur kondisi kejiwaan myrna pulih. Afirmasi . sebuah terapi memotivasi diri sendiri. Aku bahagia.. alhamdulillah...

Bersyukur dengan diri sendiri. Dengan semua yang diberikan Tuhan padanya. Sebuah pelajaran yang sangat menyentuh, yang membuat saya tercengang. Yang membuat saya ingin melaksanakannya.

Ya.. sungguh saat itu saya merasa orang yang tidak bersyukur pada Tuhan. Melihat ketabahan Myrna. Melihat ujian-ujian yang menimpanya, dan masih melihat secercah senyum di wajah Myrna.