Sinyal-sinyal Cinta si Dia Memudar

SEIRING perjalanan waktu, ancaman memudarnya cinta bisa hadir setiap waktu. Inilah beberapa sinyal-sinyal yang menandakan jika cintanya tak lagi sekuat dulu. Menjalin hubungan cinta tentu diharapkan selalu ditumbuhi rasa cinta satu sama lain. Sayangnya, kekuatan cinta acapkali memudar karena berbagai alasan. Khususnya pria, biasanya mereka lebih sering mengalami hal tersebut. Pria memang mudah kehilangan cinta dan membuat mereka kembali pada jalur kebebasan. Sikap acuh dan tak lagi memedulikan Anda pun menjadi sinyal yang menandainya. Nah, jika pasangan sudah menunjukkan sinyal tersebut, sebaiknya waspadalah. Mungkin saja cintanya memang sedang memudar untuk Anda. Tandai sinyal selengkapnya lewat paparan berikut, seperti dilansir Boldsky. Menghindar Jika pasangan mulai kehilangan cintanya, biasanya dia akan mulai menghindari Anda dan memilih tenggelam dalam dunia mereka sendiri. Saat kekasih atau pasangan menghindari Anda dan melayangkan alasan untuk tidak bertemu atau menelepon Anda, ini merupakan tanda paling umum untuk mengetahui cinta kekasih Anda mulai memudar atau tidak. Lebih banyak bersama teman-temannya Ada saatnya di mana Anda lebih penting baginya ketimbang teman-temannya. Jika kekasih atau pasangan belakangan ini justru lebih memilih bersama teman-temannya dan tidak menghabiskan waktu bersama Anda seperti dulu, ini merupakan tanda jika cintanya mulai terkikis untuk Anda. Dekat dengan teman prianya Hilangnya cinta ternyata tidak hanya dialami pria semata, wanita pun kerap menunjukkan hal tersebut. Tandai sinyalnya saat dia lebih nyaman berada dengan teman prianya ketimbang Anda. Hal ini menandakan jika dia mulai tak mencintai Anda seperti dulu. Kurangnya keintiman Ini merupakan tanda paling umum untuk mengetahui kekasih Anda atau pasangan kehilangan cintanya pada Anda atau tidak. Bila Anda bosan bercinta, Anda mulai menghindari keintiman fisik dengannya. Tetapi ketika Anda kehilangan ketertarikan dalam cinta, Anda tidak akan pernah memiliki mood untuk bercinta. (ind) sumber: www.gayahidup.plasa.msn.com

Wes Kapok Ora?

9 Mei, dini hari. surabaya, hotel ibis. kami berhubungan via telepon. cukup jauh jaraknya. aku di surabaya, dia di duri, riau. semua itu menjadi terbuka di depan mata, hati, rasa, dan fikiran. cara dia merespon ceritera, yg acuh tak acuh. cara dia berbincang yg mau tak mau. bagaimana muka kesalnya karena ajakan mengobrol lebih lama. bagaimana ia dengan sengaja memutuskan hubungan telepon dengan alasan habis baterai. tak ada antusias berbincang lebih lama. muka enggan mengobrolnya. sekali lagi muka kesalnya. harus aku rekam dan camkan dlm memori. wes kapok ora?