Sunday, October 27, 2013

Kenanglah Selayar Sebagai Titik Balik

Tugas saya kali ini mengantarkan saya ke sebuah pulau di ujung sulawesi. Selayar. Banyak hikmah yang saya ambil dari perjalanan kali ini. Sebuah pemikiran tentang melihat ke masa depan dan tak perlu lagi melihat masa lalu. Itu saya dapatkan saat mobil yang membawa saya melewati jalan yang dikelilingi oleh pohon kelapa. Entah mengapa, kata-kata  teoritis melihat masa depan tanpa melihat masa lalu itu, bisa saya mengerti saat itu juga. Ya.. mungkin sulit digambarkan mengapa hanya dengan melihat jalan dan pohon kelapa saja, bisa langsung mengerti kata2 itu. Lah saya sendiri ngga tau gimana bisa seperti itu. hehe.. Pemikiran ini pun di dukung oleh novel Tere-Liye yang sedang saya baca. Rembulan Tenggelam Di Wajahmu.

Ketika melewati jalan-jalan di pulau selayar, seolah saya disambut oleh mereka. Mereka dalam artian pohon kelapa, dan pohon2 lain yang saya temui. Mereka merunduk seolah melambaikan tangannya pada saya.

Begitupun saat saya mengunjungi panti di Kampung Pemyu. Berlari-lari kecil di pantai, sambil bermain berkejaran dengan ombak. Seolah ombak pun berbicara dan bermain dengan saya.















Foto di sebelah ini adalah foto yang saya ambil di dermaga ikan. Sore hari dan matahari terbenam. Sungguh, Lukisan alam yang sangat istimewa yang diberikan langsung Sang Pencipta pada saya.













Sedangkan untuk foto ini, saya ambil saat saya menaiki kapal dari pelabuhan tanjung bira di bulukumba menuju Pelabuhan Pamatata di Pulau Selayar. Melihat lautan, sambil berdiri dekat dengan bendera merah putih. Saya makin cinta Indonesia. Negeri Kepulauan. Negeri Bahari. Tubuh merinding, menyadari betapa beruntungnya saya menjadi salah satu warga indonesia.





Pulau kecil. Memang sudah menjadi daya tarik buat saya. Meski itu harus melalui perjalanan panjang, tetap saja pulau-pulau itu menyimpan misteri yang ingin saya ketahui. Mungkin hobi atau rasa ingin tahu saja. Pokoknya perjalanan ke pulau-pulau kecil, dan jauh, selalu saya rekam dalam memori saya.

Terima kasih Tuhan. Terima kasih atas pengalaman, kesempatan, dan keindahan yang saya dapatkan ini. Memaknai perjalanan... untuk kemudian saya camkan dalam hati.